Rabu, 29 Mei 2013

MAKALAH TIPE - TIPE KELUARGA


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
            Keluarga di definisikan dalam banyak cara.definisi keluarga meliputi penjelasan tentang struktur,fungsi,unsur,dan ikatan kasih dalam keluarga.orang yang menempati sebuah unit rumah membentuk suatu rumah tangga.Meskipun sebagian besar rumah tangga terdiri dari jenis keluarga living arrangement ,banyak keluarga yang tidak demikian.
            Biro sensus Amerika Serikat(1992) mengidentifikasikan dua kategori utama rumah tangga sebagai keluarga dan bukan keluarga.Sebuah kelurga atau suatu rumah tangga berbentuk keluarga membutuhkan  kehadiran sekurang-kurangnya dua orang,seorang kepala keluarga dan satu atau lebih atau anggota keluarga yang lain yang mempunyai hubungan kepala keluarga tersebut melalui kelahiran,adopsi,atau pernikahan.Sebuah rumah tangga yang bukan keluarga terdiri dari seorang kepala keluarga yang hidup sendiri ataudengan orang yang tidak mempunyai hubungan dengan dirinya.
B.     RUMUSAN MASALAH
            Dari uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwa :
1.      Untuk mengetahui definisi dari keluarga ?
2.      Untuk mengetahui tipe-tipe keluarga ?
3.      Untuk mengetahui ciri-ciri keluarga ?
4.      Untuk mengetahui fungsi pokok keluarga ?
5.      Untuk mengetahui peran keluarga ?

C.    TUJUAN
            Agar kita mengetahui definisi keluarga serta tipe-tipe keluarga,seta peranan yang ada dalam lingkup kelurga.Dan bagaimana peran perawat dalam kesehatan keluarga.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    DEFINISI KELUARGA
v  Keluarga merupakan lingkungan social yang sangat dekat hubungannya dengan seseorang. Dikeluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi satu dengan yang lain, dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran, dan kebiasaanya dan berfungsi sebagai saksi budaya luar, dan mediasi hubungan anak dengan lingkunganny ( Busard dan ball, 1966).
v  Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah adopsi atau perkawinan (WHO, 1969).
v  Keluarga Adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam suatu rumah tangga (Sayekti,1994).
v  Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling tergantung.(Depkes RI, 1988).
v  Keluarga adalah dua orang atau lebih yang bergabung karena ikatan tertentu untuk berbagi pengalaman dan pendekatan emosional serta mengodentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga.(Friedman, 1998).
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa keluarga itu terjadi jika ada:

1.            Ikatan atau persekutuan (perkawinan atau kesepakatan).
2.            Hubungan (darah atau adopsi atau kesepakatan).
3.            Tinggal bersama dalam suatu atap (serumah).
4.            Ada peran masing-masing anggota keluarga.
5.            Ikatan emosional.
(Setiadi, 2008
B.     TIPE-TIPE KELUARGA
Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam pola kehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial maka tipe keluarga berkembang mengikutinya. Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan maka perawat perlu mengetahui berbagai tipe keluarga.
Ø  Tipe keluarga tradisional
a)      The Nuclear family (Keluarga inti) yaitu keluarga yang terdiri dari suami istri dan anak (kandung atau angkat).
b)      The dyad family , suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak.
c)      Keluarga usila, Keluarga terdiri dari suami dan istri yang sudah usia lanjut, sedangkan anak sudah memisahkan diri.
d)     The childless, Keluarga tanpa anak karena telambat menikah, bisa disebabkan karena mengejar karir atau pendidikan.
e)      The Extended family , keluarga yang terdiri dari keluarga inti ditambah keluarga lain, seperti paman, bibi, kakek, nenek dan lain-lain.
f)       “Single parent” yaitu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak(kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian).
g)      Commuter family, kedua orang tua bekerja diluar kota, dan bisa berkumpul pada hari minggu atau libur saja.
h)      Multigeneration family, Beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.
i)        Kin-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersama atau saling berdekatan dan menggunakan barang-barang pelayanan seperti dapur, sumur yang sama.
j)        Blended family, keluarga yang dibentuk dari janda atau duda dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
k)      “Single adult living alone” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang dewasa.

Ø  Tipe keluarga non tradisional
a)      The unmarried teenage mother, Keluarga yang terdiri dari satu orang dewasa terutama ibu dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
b)      The Step parent family, keluarga dengan orang tua tiri.
c)      Commune family, yaitu lebih satu keluarga tanpa pertalian darah yang hidup serumah.
d)     The non marrital heterosexual cohabiting family, keluarga yang hidup bersama, berganti-ganti pasangan tanpa nikah.
e)      Gay and lesbian family, seorang yang mempunyai persamaan sex tinggal dalam satu rumah sebagaimana pasangan suami istri.
f)       Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena alasan tertentu.
g)      Group marriage family, beberapa orang dewasa yang telah merasa saling menikah, berbagi sesuatu termasuk sex dan membesarkan anak.
h)      Group network family, beberapa keluarga inti yang dibatasi oleh norma dan aturan, hidup berdekatan dan saling menggunakan barang yang sama dan bertanggung jawab membesarkan anak.
i)        Foster family, keluarga yang menerima anak yang tidak ada hubungan saudara untuk waktu sementara.
j)        Homeless family, keluarga yang terbentuk tanpa perlindungan yang permanen karena keadaan ekonomi atau problem kesehatan mental.
k)      Gang, Keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional, berkembang dalam kekerasan dan kriminal.

C.    CIRI-CIRI KELUARGA
Ciri-ciri keluarga yaitu :
·         Keluarga meupakan hubungan perkawinan.
·         Keluarga berbentuk suatu kelembagaa yang berkaitan dengan hubungan perkawinan yang disengaja dibentuk atau dipelihara.
·         Keluarga mempunyai system, tata nama (nomenclatur) termasuk perhitungan garis keturunan.
·         Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggotanya berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak.
·         Keluarga merupakan tempat tinggal keluarga, rumah atau rumah tangga.
                 Ciri-ciri keluarga Indonesia. Diantaranya yaitu :
·         Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dengan dilandasi semangat gotong royong
·         Dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran.
·         Umumnya dipimpin oleh suami meskipun proses pemutusan dilakukan secara musyawarah.(Setiadi. 2008).

D.    FUNGSI POKOK KELUARGA
            Fungsi-fungsi pokok dari keluarga yaitu :
1.      Fungsi afektif.
                        Adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengarjakan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain.
2.      Fungsi sosialisasi.
                        Adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan social.
3.      Fungsi reproduksi.
Adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4.      Fungsi ekonomi.
                        Keluarga berfungsi memenuhi  kebutuhan keluarga secara ekonomi
5.      Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan.
                        Yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan keluarga agar tetap
memiliki produktivitas tinggi. (Friedman, 1998).

Menurut UU no. 10 tahun 1992 jo PP no. 21 tahun 1994 secara umum fungsi keluarga adalah sebagai berikut:
1.      Fungsi keagamaan
Membina norma ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggota keluarga.
2.      Fungsi Budaya
Membina tugas- tugas keluarga sebagai lembaga untuk meneruskan norma- norma dan budaya masyarakat dan bangsa yang ingin dipertahankan.
3.      Fungsi cinta kasih
Menumbuhkembangkan potensi kasih sayang yang telah ada antar anggota keluarga kedalam symbol- symbol nyata secara optimal dan terus menerus.
4.      Fungsi perlindungan
Memenuhi rasa aman anggota keluarga baik dari rasa tidak aman yang timbul dari dalam maupun dari dalam keluarga.
5.      Fungsu reproduksi
Membina hubungan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat baik bagi nggota keluarga maupun bagi keluarga sekitarnya.
6.      Fungsi sosialisasi
Menyadari, merencanakan dan menciptakkan lingkungan keluarga sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi anak pertama dan utama.
7.      Fungsi ekonomi
Melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun didalam lingkungan keluarga dalam rangka menopang kelangsungan dan perkembangan kehidupan keluarga.
8.      Fungsi pelestarian lingkungan
Membina kesadaran, sikap dan praktek pelestarian lingkungan intern keluarga.

E.     PERAN KELUARGA
Peran adalah sesuatu yang diharapkan secara normatif dari seseorang dalam situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan- harapan. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan masing- masing, antara lain:
1)      Ayah
Sebagai pemempin keluarga mempunyai peran sebagai pencari nafkah, pendidk, pelindung, pemberi rasa aman bagi setiap anggota keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok sosial.
2)      Ibu
Sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak- anak, pelindung kelurga dan juga sebagai pencari nafkah tambahan keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok sosial
3)      Anak
Berperan sebagai peilaku psikososial sesuai dengan perkembangan fisik, mental, sosial dan spiritual.
F.     STRUKTUR KELUARGA

1.      Patrilineal, adalah kelurga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun dari jalur garis ayah.
2.      Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun dari jalur garis ibu.
3.      Matrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
4.      Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
5.      Keluarga kawin, adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, danbeberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga  karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

G.    TUGAS KELUARGA DALAM BIDANG KELUARGA.
Sesuai pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan.Freeman, (1981) membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang arus dilakuka, yaitu:
1.      Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya.
2.      Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga.
3.      Memberikan keperawatan anggotany yang sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
4.      Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.
5.      Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan (memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada).(Setiadi, 2008

H.    PERAN PERAWAT DALAM  ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

v  Pengenal kesehatan perawat membantu keluargauntuk mengenal penyimpangan dari keadaan normal tentang kesehatannya dengan menganalisa data secara objektif serta membuat keluarga sadar akan akibat masalah tersebut dalam perkembangan keluarga
v  Pemberi pelayanan pada anggota keluarga yang sakit, dengan memberikan asuhan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit
v  Koordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluarga.
v  Fasilitator, yaitu dengan cara menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau oleh keluarga dan membantu mencarikan jalan pemecahannya
v  Pendidik kesehatan, yaitu untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi sehat.
v  Penyuluh dan konsultat, yang berperan dalam memberikan petunjuk tentang asuhan perawatan dasar dalam keluarga.














BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
v  Keluarga merupakan lingkungan social yang sangat dekat hubungannya dengan seseorang. Dikeluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi satu dengan yang lain, dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran, dan kebiasaanya dan berfungsi sebagai saksi budaya luar, dan mediasi hubungan anak dengan lingkunganny ( Busard dan ball, 1966).
v  Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah adopsi atau perkawinan (WHO, 1969).
Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan maka perawat perlu mengetahui berbagai tipe keluarga.
Ø  Tipe keluarga tradisional
Ø  Tipe keluarga non tradisional
Ciri-ciri keluarga yaitu :
·         Keluarga meupakan hubungan perkawinan.
·         Keluarga berbentuk suatu kelembagaa yang berkaitan dengan hubungan perkawinan yang disengaja dibentuk atau dipelihara.
·         Keluarga mempunyai system, tata nama (nomenclatur) termasuk perhitungan garis keturunan.
·         Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggotanya berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak.
·         Keluarga merupakan tempat tinggal keluarga, rumah atau rumah tangga

B.     SARAN
            Agar kita dapat lebih memahami dfinisi serta tipe-tipe keluarga yang ada di Indonesia maupun yang ada dalam lingkungan sekitar kita.




DAFTAR PUSTAKA

Setiadi. 2007. Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga. Jakarta : GRAHA ILMU
http://andaners.wordpress.com/2009/04/27/konsep-keperawatan-keluarga/























4 komentar: