Rabu, 29 Mei 2013

DASAR - DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN

KESEHATAN  LINGKUNGAN
OLEH: TASMAN, SKM

Konsep Sehat menurut Hendrik L Blum
Sehat tidaknya seseorang tergantung dari 4 ( empat )faktor utama :
  1. Lingkungan
  2. Perilaku
  3. Pelayanan Kesehatan
  4. Keturunan.

SEHAT
Ø  Menurut WHO:
Suatu Keadaan yang lengkap meliputi kesejahteraan fisik, mental dan sosial, bukan hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.

Ø  Menurut UU No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan :
Keadaan sejahtera badan jiwa dan sosial, yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Penyakit timbul bila terjadi gangguan dari keseimbangan  antara
  1. Agent ( Penyebab Penyakit )
  2. Host ( Penjamu )
  3. Environment ( Lingkungan )

Anggota masyarakat yang sehat termasuk dalam
  1. “ model keadaan yang paling baik”( High level wellness model )
  2. “Keadaan baik “ berorientasi terutama untuk meningkatkan keadaan yang sudah baik. 

 Keadaan baik berfokus pada unsusr unsur sbb :
Kegiatan badaniah ( Physical  activity )
Kesadaran gizi ( Nutritional awarness )
Pengelolaan tekanan ( stress management )
Tanggung jawab ( self responsibility )

Sakit adalah
Merupakan akibat dari kesalahan adaptasi terhadap lingkungan ( mal adaptation ) dan reaksi antara manusia dan sumber sumber penyakit.

Keadaan sakit sering dipakai untuk menilai tingkat kesehatan suatu masyarakat
Keadaan ini dapat dilakukan dengan pengukuran pengukuran pada tubuh misalnya :
Berat badan, tekanan darah , frekuensi pernapasan dan lain lain.




Tingkatan dari sejarah alamiah suatu penyakit ( Natural history of desease )
  1. Tingkat kepekaan ( Stage of susceptibility )
  2. Tingkat sebelum sakit ( Stage of presymptomatic disease )
  3. Tingkat sakit secara klinis ( Stage of clinical disease )
  4. Tingkat kecacatan ( Stage of disability )

Tingkat kepekaan ( Stage of susceptibility )
Dipengaruhi oleh beberapa faktor :
  1. Umur seseorang
  2. Jenis kelamin
  3. Gaya hidup
  4. Keadaan budaya
  5. Dll.
v  Pada tingkat ini penyakit belum tampak.
v  Adanya faktor kepekaan dan interaksi antara Host,Agent dan Environment.
v  Akan timbul dan mulai tampak adanya perubahan perubahan secara patologis
v  Perubahan ini masih tetap berada dibawah garis yang disebut clinical horizon, yaitu garis perbatasan antara keadaan penyakit yang sudah jelas tanda tandanya ( secara klinis ) dan terjadinya perubahan secara patologis.
v  Contohnya, Perubahan atherosklerotik pada pembuluh darah koroner, sebelum ada tanda tanda stroke ( mati mendadak)
Ø  Terjadi perubahan secara anatomis dan fungsuional.
Ø  Adanya perubahan tsb akan menimbulkan gejala dan tanda tanda dari suatu penyakit.
Ø  Pada tingkat ini secara klinis suatu penyakit dapat dilasifikasi, misalnya berdasarkan
     a. Lokasi,
     b. Gambaran histologis serta
     c. Fungsionalnya. ( psychossosial )
v  Pada tingkat ini penyakit yang telah lama dan setelah melalui suatu pengobatan dan tidak sem uh dimana telah terjadi kerusakan organ tubuh sehingga menimbulkan cacat pada tubuh.
v  Risiko terjadinya cacat tsb akibat lamanya proses penyakit tersebut sampai menimbulkan kecacatan.
Cacat adalah
   Berkurangnya aktifitas seseorang secara sementara taupun jangka panjang sebagai akibat terserang oleh penyakit akut atau kronis ( The National Health survey, USA )  
v  Pada dasarnya pencegahan suatu penyakit lebih murah dari pengobatan penyakit.
v  Proses pencegahan tidak dapat dipisahkan dari kondisi lingkungan dan sejarah terjadinya  penyakit.
v  Dalam proses pencegahan lebih mengarah pada :
    N Deteksi
    N Intervensi
    Adalah mengadakan inhibisi terhadap perkembangan suatu penyakit sebelum penyakit terjadi.
Tingkatan dari pencegahan penyakit adalah:
  1. Pencegahan Primer ( Primary Prevention )
  2. Pencegahan Sekunder ( Secondary Prevention )
  3. Pencegahan Tersier ( Tertiary Prevention )
Terdiri dari 2 kategori :
 1.  Peningkatan kesehatan ( Health Promotion )
      Yang termasuk disini adalah :
       a. Perbaikan gizi masyarakat.
       b. Perbaikan kondisi rumah dan tempat           rekreasi.
       c. Pendidikan kesehatan termasuk pendidikan seks dan sanitasi.
2. Pencegahan spesifik ( Spesifik protection )
    Termasuk disini adalah :
    a.  Immunisasi
    b.  Penjernihan air minum
    c.  Pencegahan kecelakaan
    d.  Pengaturan makanan ( diet )
    e.  Olah raga.
Dalam pelaksanaannnya pencegahan primer dipengaruhi oleh :
v   Sikap individu
v   Lingkungan

Pencegahan Sekunder
( Secondary Prevention )
Pencegahan sekunder terdiri dari :
a.   Penemuan/ deteksi secara dini ( Early dettection )
     N Penemuan kanker secara dini
     N Penemuan kasus penyakit kencing                    manis secara dini.
  1. Pengobatan penyakit secara dini.
      Dilakukan sebelum penyakit parah
    
Terdiri dari :
  1. Membatasi kecacatan ( Disabbility limitation )
b.   Rehabilitasi ( Rehabilitation )
Tingkatan sejarah alamiah penyakit dan
Tingkat pencegahan penyakit.
Istilah Kesehatan Lingkungan berawal dari istilah Hygiene & Sanitasi yang artinya:
Penerapan aturan penyehatan untu peningkatan dan pemeliharaan kesehatan dan kebersihan atau untuk meniadakan unsur unsur yang tidak sehat.
Sanitasi Lingkungan adalah :
Pengawasan rfaktor faktor dalam lingkungan fisik yang menimbulkan atau mungkin menimbulkan pengaruh yang merugikan pada perkembangan jasmani, kesehatan dan ketahanan tubuh.
Dari Sanitasi lingkungan berkembang menjadi Kesehatan Lingkungan.
  1. Menurut Azrul Azwar
      Kesehatan Lingkunganh adalah :
      Bagian dari ilmu kesehatan masyarakat yang berkaitan dan menitik beratkan pada :
      -. Perencanan.
      -. Pengorganisasian ,
      -. Pengarahan,
      -. Pengawasan,
      -, Pengkoordinasian dan
      -. Penilaian
      Faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan ada hubungannya dengan perkembangan fisik, kesehatan maupun kelangsungan hidup manusia sehingga derajat kesehatan dapat ditingkatkan.
2. Menurut WHO.
    Kesehatan Lingkungan adalah:
    Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungannya, agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
3. Menurut Umar Fahmi Achmadi.
    Kesehatan Lingkungan adalah :
    Ilmu yang mempelajari hubungan interaktif antara komponen lingkungan akibat adanya perubahan perubahan yang terjadi dengan kelompok individu atau masyarakat luas, serta memperhatikan akibat yang ditimbulkan dari hubungan interaktif tersebut dan mencari alternatif upaya pencegahannya.
4. Menurut HAKLI
    Kesehatan Lingkungan adalah :
    Kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk mendukung tercapainya realitas hidup manusia yang sehat, sejahtera dan bahagia.
Lingkungan Hidup
   Adalah Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
   ( Undang Undang RI Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup )
Hal hal yang ditemukan dalam perkembangan sejarah kes.ling.
  1.  Vaksin cacar  ( 1976 )
  2.  Kina obat malaria ( 1820 )
  3.  Phenol sebagai desinfektan ( 1867 )
  4.  Antitoxin tetanus ( 1892 )
  5.  Penicilin  ( 1928 )
  6.  Vaksin Morbili ( 1963 )
  7. Hypocrates, bapak kedokteran.
  8. Anthony Van Leuwenhoek , Penemu mikroskop
  9. John Snow, Menemukan kuman kolera dalam air
  10. Louis Pasteur, Membuktikan bakteri menyebabkan sakit
  11. Robert Koch, menemukan kuman penyebab TBC, Anthrax & Kolera.
  12. Walter Reed, Menemukan penyebab penyakit kuning.
  13. Paul Ehrlich, menemukan obat anti sipilis.
Dimulai tahun 1956 sampai 1959 oleh Prof. Mochtar mempelopori kesehatan lingkungan di Pasar Minggu Jakarta.
Tangga 12 Nopember 1959 dicanangkan Pembasmian Malaria sebagai Program kesehatan lingkungan yang dilaksanakan secara Nasional.
Pencanangan tersebut diperingati sebagai
    HARI KESEHATAN NASIONAL  tanggal 12 Nopember setiap tahun
1. Menurut WHO
  1. PAB.
  2. Pengolahan Air Buangan dan Pengendalian pencemaran air
  3. Pengelolaan sampah
  4. Pengendalian vektor
  5. Pencegahan atau pengendalian pencemaran tanah.
  6. Hygiene makanan
  7. Pengendalian PencemaranUdara
  8. Pengendalian radiasi
  9. Keshatan Kerja
  10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Perencanaan daerah dan perkotaan
13. Kesehatan lingkunan Transportasi
14. Pencegahan kecelakaan
15.Sanitasi Rekreasi Umum dan pariwisata
16. Tindakan Sanitasi yang berhubungan dengan Epidemi,    Bencana alam, perpindahan penduduk dan keadaan darurat.
2. Menurut Dep.Kes.
  1. Kelompok Upaya Sanitasi Dasar
      PAB, JK, SPAL, Perumahan, Pengelolaan Sampah.
    1. Kelompok lingkungan fisik & Biologis
    2. Kelompok Upaya penanggulangan akibat tekanan pembangunan.


MAKALAH TIPE - TIPE KELUARGA


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
            Keluarga di definisikan dalam banyak cara.definisi keluarga meliputi penjelasan tentang struktur,fungsi,unsur,dan ikatan kasih dalam keluarga.orang yang menempati sebuah unit rumah membentuk suatu rumah tangga.Meskipun sebagian besar rumah tangga terdiri dari jenis keluarga living arrangement ,banyak keluarga yang tidak demikian.
            Biro sensus Amerika Serikat(1992) mengidentifikasikan dua kategori utama rumah tangga sebagai keluarga dan bukan keluarga.Sebuah kelurga atau suatu rumah tangga berbentuk keluarga membutuhkan  kehadiran sekurang-kurangnya dua orang,seorang kepala keluarga dan satu atau lebih atau anggota keluarga yang lain yang mempunyai hubungan kepala keluarga tersebut melalui kelahiran,adopsi,atau pernikahan.Sebuah rumah tangga yang bukan keluarga terdiri dari seorang kepala keluarga yang hidup sendiri ataudengan orang yang tidak mempunyai hubungan dengan dirinya.
B.     RUMUSAN MASALAH
            Dari uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwa :
1.      Untuk mengetahui definisi dari keluarga ?
2.      Untuk mengetahui tipe-tipe keluarga ?
3.      Untuk mengetahui ciri-ciri keluarga ?
4.      Untuk mengetahui fungsi pokok keluarga ?
5.      Untuk mengetahui peran keluarga ?

C.    TUJUAN
            Agar kita mengetahui definisi keluarga serta tipe-tipe keluarga,seta peranan yang ada dalam lingkup kelurga.Dan bagaimana peran perawat dalam kesehatan keluarga.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    DEFINISI KELUARGA
v  Keluarga merupakan lingkungan social yang sangat dekat hubungannya dengan seseorang. Dikeluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi satu dengan yang lain, dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran, dan kebiasaanya dan berfungsi sebagai saksi budaya luar, dan mediasi hubungan anak dengan lingkunganny ( Busard dan ball, 1966).
v  Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah adopsi atau perkawinan (WHO, 1969).
v  Keluarga Adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam suatu rumah tangga (Sayekti,1994).
v  Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling tergantung.(Depkes RI, 1988).
v  Keluarga adalah dua orang atau lebih yang bergabung karena ikatan tertentu untuk berbagi pengalaman dan pendekatan emosional serta mengodentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga.(Friedman, 1998).
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa keluarga itu terjadi jika ada:

1.            Ikatan atau persekutuan (perkawinan atau kesepakatan).
2.            Hubungan (darah atau adopsi atau kesepakatan).
3.            Tinggal bersama dalam suatu atap (serumah).
4.            Ada peran masing-masing anggota keluarga.
5.            Ikatan emosional.
(Setiadi, 2008
B.     TIPE-TIPE KELUARGA
Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam pola kehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial maka tipe keluarga berkembang mengikutinya. Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan maka perawat perlu mengetahui berbagai tipe keluarga.
Ø  Tipe keluarga tradisional
a)      The Nuclear family (Keluarga inti) yaitu keluarga yang terdiri dari suami istri dan anak (kandung atau angkat).
b)      The dyad family , suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak.
c)      Keluarga usila, Keluarga terdiri dari suami dan istri yang sudah usia lanjut, sedangkan anak sudah memisahkan diri.
d)     The childless, Keluarga tanpa anak karena telambat menikah, bisa disebabkan karena mengejar karir atau pendidikan.
e)      The Extended family , keluarga yang terdiri dari keluarga inti ditambah keluarga lain, seperti paman, bibi, kakek, nenek dan lain-lain.
f)       “Single parent” yaitu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak(kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian).
g)      Commuter family, kedua orang tua bekerja diluar kota, dan bisa berkumpul pada hari minggu atau libur saja.
h)      Multigeneration family, Beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.
i)        Kin-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersama atau saling berdekatan dan menggunakan barang-barang pelayanan seperti dapur, sumur yang sama.
j)        Blended family, keluarga yang dibentuk dari janda atau duda dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
k)      “Single adult living alone” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang dewasa.

Ø  Tipe keluarga non tradisional
a)      The unmarried teenage mother, Keluarga yang terdiri dari satu orang dewasa terutama ibu dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
b)      The Step parent family, keluarga dengan orang tua tiri.
c)      Commune family, yaitu lebih satu keluarga tanpa pertalian darah yang hidup serumah.
d)     The non marrital heterosexual cohabiting family, keluarga yang hidup bersama, berganti-ganti pasangan tanpa nikah.
e)      Gay and lesbian family, seorang yang mempunyai persamaan sex tinggal dalam satu rumah sebagaimana pasangan suami istri.
f)       Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena alasan tertentu.
g)      Group marriage family, beberapa orang dewasa yang telah merasa saling menikah, berbagi sesuatu termasuk sex dan membesarkan anak.
h)      Group network family, beberapa keluarga inti yang dibatasi oleh norma dan aturan, hidup berdekatan dan saling menggunakan barang yang sama dan bertanggung jawab membesarkan anak.
i)        Foster family, keluarga yang menerima anak yang tidak ada hubungan saudara untuk waktu sementara.
j)        Homeless family, keluarga yang terbentuk tanpa perlindungan yang permanen karena keadaan ekonomi atau problem kesehatan mental.
k)      Gang, Keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional, berkembang dalam kekerasan dan kriminal.

C.    CIRI-CIRI KELUARGA
Ciri-ciri keluarga yaitu :
·         Keluarga meupakan hubungan perkawinan.
·         Keluarga berbentuk suatu kelembagaa yang berkaitan dengan hubungan perkawinan yang disengaja dibentuk atau dipelihara.
·         Keluarga mempunyai system, tata nama (nomenclatur) termasuk perhitungan garis keturunan.
·         Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggotanya berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak.
·         Keluarga merupakan tempat tinggal keluarga, rumah atau rumah tangga.
                 Ciri-ciri keluarga Indonesia. Diantaranya yaitu :
·         Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dengan dilandasi semangat gotong royong
·         Dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran.
·         Umumnya dipimpin oleh suami meskipun proses pemutusan dilakukan secara musyawarah.(Setiadi. 2008).

D.    FUNGSI POKOK KELUARGA
            Fungsi-fungsi pokok dari keluarga yaitu :
1.      Fungsi afektif.
                        Adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengarjakan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain.
2.      Fungsi sosialisasi.
                        Adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan social.
3.      Fungsi reproduksi.
Adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4.      Fungsi ekonomi.
                        Keluarga berfungsi memenuhi  kebutuhan keluarga secara ekonomi
5.      Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan.
                        Yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan keluarga agar tetap
memiliki produktivitas tinggi. (Friedman, 1998).

Menurut UU no. 10 tahun 1992 jo PP no. 21 tahun 1994 secara umum fungsi keluarga adalah sebagai berikut:
1.      Fungsi keagamaan
Membina norma ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggota keluarga.
2.      Fungsi Budaya
Membina tugas- tugas keluarga sebagai lembaga untuk meneruskan norma- norma dan budaya masyarakat dan bangsa yang ingin dipertahankan.
3.      Fungsi cinta kasih
Menumbuhkembangkan potensi kasih sayang yang telah ada antar anggota keluarga kedalam symbol- symbol nyata secara optimal dan terus menerus.
4.      Fungsi perlindungan
Memenuhi rasa aman anggota keluarga baik dari rasa tidak aman yang timbul dari dalam maupun dari dalam keluarga.
5.      Fungsu reproduksi
Membina hubungan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat baik bagi nggota keluarga maupun bagi keluarga sekitarnya.
6.      Fungsi sosialisasi
Menyadari, merencanakan dan menciptakkan lingkungan keluarga sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi anak pertama dan utama.
7.      Fungsi ekonomi
Melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun didalam lingkungan keluarga dalam rangka menopang kelangsungan dan perkembangan kehidupan keluarga.
8.      Fungsi pelestarian lingkungan
Membina kesadaran, sikap dan praktek pelestarian lingkungan intern keluarga.

E.     PERAN KELUARGA
Peran adalah sesuatu yang diharapkan secara normatif dari seseorang dalam situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan- harapan. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan masing- masing, antara lain:
1)      Ayah
Sebagai pemempin keluarga mempunyai peran sebagai pencari nafkah, pendidk, pelindung, pemberi rasa aman bagi setiap anggota keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok sosial.
2)      Ibu
Sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak- anak, pelindung kelurga dan juga sebagai pencari nafkah tambahan keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat kelompok sosial
3)      Anak
Berperan sebagai peilaku psikososial sesuai dengan perkembangan fisik, mental, sosial dan spiritual.
F.     STRUKTUR KELUARGA

1.      Patrilineal, adalah kelurga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun dari jalur garis ayah.
2.      Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun dari jalur garis ibu.
3.      Matrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
4.      Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
5.      Keluarga kawin, adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, danbeberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga  karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

G.    TUGAS KELUARGA DALAM BIDANG KELUARGA.
Sesuai pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan.Freeman, (1981) membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang arus dilakuka, yaitu:
1.      Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya.
2.      Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga.
3.      Memberikan keperawatan anggotany yang sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
4.      Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.
5.      Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan (memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada).(Setiadi, 2008

H.    PERAN PERAWAT DALAM  ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

v  Pengenal kesehatan perawat membantu keluargauntuk mengenal penyimpangan dari keadaan normal tentang kesehatannya dengan menganalisa data secara objektif serta membuat keluarga sadar akan akibat masalah tersebut dalam perkembangan keluarga
v  Pemberi pelayanan pada anggota keluarga yang sakit, dengan memberikan asuhan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit
v  Koordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluarga.
v  Fasilitator, yaitu dengan cara menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau oleh keluarga dan membantu mencarikan jalan pemecahannya
v  Pendidik kesehatan, yaitu untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi sehat.
v  Penyuluh dan konsultat, yang berperan dalam memberikan petunjuk tentang asuhan perawatan dasar dalam keluarga.














BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
v  Keluarga merupakan lingkungan social yang sangat dekat hubungannya dengan seseorang. Dikeluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi satu dengan yang lain, dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran, dan kebiasaanya dan berfungsi sebagai saksi budaya luar, dan mediasi hubungan anak dengan lingkunganny ( Busard dan ball, 1966).
v  Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah adopsi atau perkawinan (WHO, 1969).
Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan maka perawat perlu mengetahui berbagai tipe keluarga.
Ø  Tipe keluarga tradisional
Ø  Tipe keluarga non tradisional
Ciri-ciri keluarga yaitu :
·         Keluarga meupakan hubungan perkawinan.
·         Keluarga berbentuk suatu kelembagaa yang berkaitan dengan hubungan perkawinan yang disengaja dibentuk atau dipelihara.
·         Keluarga mempunyai system, tata nama (nomenclatur) termasuk perhitungan garis keturunan.
·         Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggotanya berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak.
·         Keluarga merupakan tempat tinggal keluarga, rumah atau rumah tangga

B.     SARAN
            Agar kita dapat lebih memahami dfinisi serta tipe-tipe keluarga yang ada di Indonesia maupun yang ada dalam lingkungan sekitar kita.




DAFTAR PUSTAKA

Setiadi. 2007. Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga. Jakarta : GRAHA ILMU
http://andaners.wordpress.com/2009/04/27/konsep-keperawatan-keluarga/